Inspired not Just Word ..

Inspired not Just Word ..

Kamis, 02 Agustus 2012

Mama ..
Durhakalah aku jika dalam mauku tak kau temui maumu.
Durhakalah aku jika dalam inginku tak ada inginmu.
Dan durhakalah aku jika dalam hidupku tak kau temui legamu.


SURAT CINTA UNTUK MAMA


Mama, aku anakmu yang tak pandai merangkai kata.
Anakmu ini hanya bisa menulis disini berharap suatu hari kau tahu.
Mama, tak ada kata yang lebih indah selain terimakasih untukmu.
Kau tahu mama, kaulah satu-satunya sosok yang bisa buatku tetap semangat menjalani kehidupan yang berat ini.
Saat ku mengeluh kelelahan kau selalu ingatkan aku tentang Allah yang tidak pernah menyia-nyiakan keringat hambaNya.
Saat ku takabur kau selalu ingatkan aku dihadapan Allah.
Saat ku gagal kau juga selalu ingatkan aku soal proses yang dirancang Allah sebelum mencapai keberhasilan.
Kau bagai alarm hidupku.
Entah mengapa Allah menjadikanku sebagai satu-satunya putrimu.
Tapi ku tahu pasti karena Allah menganggap aku bisa.
Bisa menjadi penyelamatmu di dunia maupun di akhirat nanti.


Mama,
terlalu banyak yang kau korbankan untuk ku.
Entah apa aku bisa memenuhi keinginan Allah untuk bisa menjadi putrimu yang berguna.
Sampai kapanpun kau tidak akan pernah berhenti berkorban untuk ku.
Aku ingat saat dulu kau meninggalkan ku pergi bekerja di negeri orang.
Saat itu ku pikir kau tega.
Aku masih terlalu kecil untuk dilepas darimu.
Tapi kini ku tahu kau melakukannya lagi-lagi untuk masa depanku.
Tapi meski kau jauh nyatanya kasihmu tetap dapat aku rasakan.
Kasihmu melebihi kasih seseorang yang ku anggap kekasih.

Sebagai satu-satunya putrimu, kadang ku takut.
Takut mengecewakanmu.
Karena keberhasilan masa depanku adalah satu-satunya kebahagiaan terindah bagimu.
Terkadang jika melihat senyum mu, hatiku bergetar.
Lalu timbul pertanyaan dalam jiwa ini "Bagaimana aku?"
Bagaimana aku untukmu?
Sudahkah aku bisa menjadi putrimu seperti yang diharapkan Allah?
Atau aku masih saja menjadi putrimu yang tak berguna?


Mama,
bagaimana pun aku saat ini, aku yakin kau tetap bangga.
karena aku putrimu.
Tapi itu tak cukup bagiku.
Doamu akan terus menguatkanku hingga akhir tujuanku.
Nasehat mu akan terus membimbingku hingga akhir hidupku.
Senyum mu akan terus menjadi obat rasa lelahku.
Dan itulah yang menjadi alasanku untuk terus berlari dan menggapai mimpiku.

Jika kado terindah darimu adalah pengorbanan dan kasihmu,

Maka ku berharap kado terindah dariku untukmu ialah bisa membawamu dalam surgaNya.




Hormat ku,
Anakmu.