Oke... akhirnya
setelah lama berpikir mengumpulkan amunisi untuk menulis, jemari-jemari ini
mulai bergerak terpanggil untuk menari-nari diatas keyboard. Ya tulisan ini
didedikasikan untuk 5 sahabat (“THE MANROE 5”) hhaha... ;O yang membuat suatu
perjanjian untuk menulis dengan 1 keyword
yaitu “LIDAH”:D
Awal memang ‘sedikit’
terpaksa, hhe.. tapi pada akhirnya memang harus dipaksa nulis ^^
Yukk ,
selamat menikmati tulisan kecil ini :)
Lidah Tak Pernah Malu
Bukan di suatu kerajaan bukan pula di
suatu negeri, mungkin sudah bosan dengan cerita-cerita jaman istanaisme, hhe J
Tapi tetap memakai kata “Di
suatu hari” ^^
Jadi di suatu
hari, ada 3 sahabat yang dekat dengan manusia. Ya tak lain tak bukan 3 sahabat
itu adalah anggota tubuh manusia itu sendiri. Si gigi, si lidah, dan si bibir. Mereka
hidup rukun dalam satu kesatuan tempat yang disebut rongga mulut. Ketiganya sungguh
hidup rukun sampai pada suatu hari si bibir bersikap sombong dan bertanya pada
si gigi dan si lidah.
“Kalian tahu tiap hari penampilan ku selalu diperhatikan oleh
tuan ku,
dimolekan dengan pewarna yang indah,
menebarkan senyum ke tiap orang yang
dijumpai” ujar si bibir.
“Bagaimana dengan kalian yang tiap hari slalu tertutup oleh
ku tidak bisa tampil dengan bebas?” tanya si bibir pada
gigi dan lidah.
Mendengar pernyataan
sombong dari si bibir, si gigi kesal pula hatinya. Ia tidak habis pikir mengapa
si bibir bisa tiba-tiba berkata seperti itu padahal selama ini mereka ditakdirkan
hidup bersama berdampingan dalam rongga mulut.
Lalu si gigi pun menjawab,
“Jangan salah hai bibir, aku juga sering diperhatikan oleh
tuan ku, bahkan tiap 3 hari sekali aku dibersihkan dari kotoran yang melekat
pada ku, tuan ku sangat bergantung pada ku, jika salah satu anak ku lepas maka tuan
ku pasti akan cepat-cepat mengobati atau menggantinya, penampilan ku pun juga
diperhatikan. Aku dipasangi kawat yang pada awalnya memang menyiksa tapi
akhirnya membuat ku nampak rapi dan anggun tertata”
“Wah ternyata kau juga hebat ya gigi, tapi tetap saja kau
tertutup oleh ku, aku yang selalu tampil di depan karena letak ku yang
ditakdirkan berada di urutan depan” sergah si bibir yang
tak mau kalah.
Mendengar itu
si gigi terdiam lama, dan mulai ingin menangis. Kalau dipikir-pikir memang
benar, mengapa gigi harus tercipta di dalam bibir? Mengapa ia tidak bisa
memilih ditempat mana ia ingin berada?
Melihat suasana yang tidak membaik,
akhirnya si lidah turut bicara.
“Cukup, mengapa kalian memperdebatkan hal yang lucu?” ujar si lidah.
“Lucu? Aku hanya ingin mengungkapkan apa yang aku pikirkan
dan bertanya pada kalian, tapi bagaimana bisa kau menganggap bahwa ini lucu hai
lidah?” tanya si bibir dengan rasa heran.
Dengan lembut si lidah pun mengajak
merenungkan ini,
“Tadinya ku pikir kita adalah sahabat yang harusnya saling
melengkapi, sahabat yang harusnya saling mengingatkan, sahabat yang tercipta
untuk bekerjasama”.
“Hai gigi, kau ini cengeng sekali! Begitu saja langsung ingin
menangis. Merasa malukah kau tercipta sebagai gigi? Coba kau lihat aku? Mungkin
aku memang bagian organ yang sering diabaikan oleh tuan ku, penampilan ku ya
begini-begini saja, tapi bukan berarti keberadaan ku tidak berarti baginya”.
“Aku tercipta dengan beberapa fungsi, sebagai indra perasa,
membantu lisan untuk berucap, dan berbagai fungsi lain yang ditakdirkan oleh
Pencipta ku”.
“Jadi untuk apa sombong? Kalian tidak akan bisa melakukan
pekerjaan ku, begitupun aku tidak akan bisa melakukan pekerjaan kalian”
“Jangan pernah menganggap diri kalian rendah, karena Tuhan
menciptakan kita semua bukan tanpa alasan. Bukan karena penampilan kita
terlihat keren, karena yang begitu akan pudar oleh waktu, tetapi karena kerja
nyata yang membuat keberadaan kita akan terus berarti”.
Begitu mendengar semua itu, spontan
saja si gigi dan si bibir merasa malu pada diri mereka yang merasa sombong. Akhirnya
si bibir dan si gigi saling meminta maaf. Ketiga sahabat itupun kembali ceria J
So guys, pesan yang bisa
ditangkap>> Jangan pernah malu dengan keadaan mu sekarang, Bukan karena
orang lain diri kita menjadi ‘keren’ tapi diri kita sendirilah yang membuat kita menjadi ‘keren’ d^^b
-TAMAT-
aku bahagia membacanya. hai ini verita yang menarik, aku jadi iri, mempunyai sisi hikmah , mudah dipahami, dan separti biasanya apa adanya namun, menarik, wahhh najwa, lanjutkan cerita mu berikutnya aku ingin mendengar nya lagi. tuhkan sudah jadi 1 cerpen yang menarik. ^_^
BalasHapus